Selasa, 27 Mei 2014

Cerita Semangat Kemerdekaan ke 68

Cerita Semangat Kemerdekaan ke 68 

 Ada beragam cara yang dilakukan oleh Warga Negara Indonesia dalam memperingati, memeriahkan dan memaknai peringatan hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke 68. Salah satunya adalah yang dilakukan dua orang sahabat (sebut saja Dudung dan Maman) alumni MAN Cirebon 1 tahun 2011 ini, yang rela berdiri beberapa menit, berpanas-panasan dan berangkat pagi-pagi hanya untuk bisa mengikuti upacara hari kemerdekaan 17 Agustus di MAN Cirebon 1. Bahkan mereka harus meminjam seragam putih abu-abu ke teman-temannya yang masih ada dan layak pakai, karena seragam mereka sudah tidak ada atau sudah tidak muat lagi. Bukan tanpa alasan mereka melakukan ini, selain ingin bernostalgia upacara saat SMA dulu, karena dunia kampus tidak mengenal upacara, juga sebagai bentuk partisipasi memperingati dan memaknai hari kemerdekaan Indonesia. Selain itu juga bertujuan untuk silaturrahiim ke guru guru.

Ide ini berawal dari salah satu diantara mereka yaitu Maman yang mengusulkan kepada teman-temannya untuk bernostalgia saat-saat sekolah dulu dengan mengikuti upacara bendera. Dan teman yang satunya lagi Dudung menemukan momentum yang cocok untuk bernostalgia, yaitu mengikuti upacara hari kemeredekaan sekaligus halal bihalal dengan guru-guru. Awalnya mereka mengajak teman-teman mereka, tetapi banyak yang tidak bisa ikut dengan alasan yang beragam. Karena sudah niat dari awal, akhirnya hanya mereka berdua yang bisa mengikuti upacara. Ada teman mereka satu orang cewek yang bisa ikut, akan tetapi ketika sudah tiba di sekolah tidak mengikuti upacara.
Bukan mereka tidak mempunyai rasa malu, tetapi tempatkanlah malu pada tempatnya. Jika kita berbuat maksiat barulah kita merasa malu, malu terhadap manusia terlebih lagi malu terhadap Tuhan. Nah, ini melakukan sesuatu yang bukan maksiat, dan insya Allah kebaikan, karena menyambung silaturahim dengan guru-guru. Apakah harus malu ?? hehe.
Ketika upacara berlangsung, inilah momen-momen terpenting dan mungkin paling berkesan sepanjang hidup mereka. Betapa tidak, ketika semua peserta upacara yang memakai seragam putih abu-abu adalah siswa-siswi MAN Cirebon 1 dan hanya mereka berdua yang statusnya sudah menjadi alumni :). Wajah mereka memang masih cocok berstatus seabagai siswa, tidak terlihat jika usia mereka sudah berkepala dua, mukanya masih muda bersahaja, :D tetapi aura kealumniannya tidak bisa dibohongi. Ada saja yang bilang, “itu alumni” dan bahkan tidak sedikit yang memandangi dan mencurigai mereka sambil berbisik-bisik.
Prosesi upacara berlangsung lancar dan cukup khidmat. Amanah yang disampaikan oleh bapak Khumaedi selaku kepala sekolah MAN Cirebon 1 adalah kurang lebih sebagai berikut, “Ini adalah puncak dimana para pahlawan setelah beratus-ratus tahun perjuangannya melawan dan mengusir penjajah, tanggal 17 Agusrtus 1945 barulah mereka bisa memerdekaan Negara ini. Dan hari ini kita sedang memperingatinya yang ke 68. Marilah kita jadikan hari ini sebagai momentum perubahan ke arah yang lebih baik dalam memajukan Negara Indonesia. Hari ini juga pertemuan kita yang pertama di kampus MAN Cirebon 1 setelah libur selama ramadhan dan idul fitri. Bukan berarti ketika ramadhan sudah berakhir kemudian amalan-amalan kebaikan kita selama bulan ramadhan berakhir juga. Jadikan ramadhan kemarin adalah pembelajaran istiqomah untuk 11 bulan yang akan dating, insya Allah. Untuk siswa-siswi, tingkatn prestasi kalian baik akademik maupun non akademik, jadilah manusia yang bermoral dan berakhlak baik. Karena ditangan kalianlah, di tangang pemuda lah nasib bangsa ini dipertaruhkan. Semoga dikepemimpinan kalian, kalian bisa mangangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di dunia Internasional”.
Setelah upacara, acara dilanjutakan dengan salam-salaman dengan guru-guru. Mereka pun menyusup ditengah barisan siswa-siswi yang akan salam-salaman. Guru-guru mengenali mereka. Tetapi mereka hanya bisa tersenyum bahagia, karena Alhamdulillah sampai hari ini mereka masih bisa melihat senyum guru-guru mereka saat bersekolah dulu. Guru tetaplah guru, tidak bisa disebut mantan guru. :”)
Berakhir acara halal bihalal, bukan berarti berkahir juga acara mereka. Teman-teman mereka yang lain baru bisa datang ke sekolah sekitar pukul 09.00, tetapi Maman harus pergi ke kampusnya, karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. Dudung dan teman-temannya yang lain kembali bersalam-salaman dengan guru, walaupun sudah berkali-kali, tetapi tidak apa-apalah, mumpung masih hidup dan masih ada kesempatan. Kemudain melihat keadaan kelas dan sudut-sudut sekolah yang dahulu mereka tempati untuk belajar dan bermain. Tak lupa melihat masjid sekolah yang hampir selesai dibangun. Acara hari itu diakhiri dengan sesi foto-foto, foto bersama dan foto dengan guru. Semuanya kembali ke rumahnya dan aktifitasnya masing-masing.
Semoga mereka masih dipertemukan kembali oleh Allah di lain waktu dan kesempatan. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar